Senin, 13 Februari 2017

Kitchen set

Mendesain kitchen set membutuhkan pengukuran yang matang, bukan sekedar model dan warna yang cantik. Desainer interior yang baik memiliki standar ukuran ideal berdasarkan ilmu ergonomik. Ilmu ergonomik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang dimensi tubuh manusia.

Pada proses perancangan, ukuran kitchen set harus disesuaikan dengan ukuran manusia. Untuk standarisasi, rata-rata tinggi manusia yang digunakan oleh patokan adalah 170cm-180cm. Dengan demikian, tinggi kitchen set tidak boleh lebih 227,5cm. Tujuannya agar orang dewasa tidak kesulitan menjangkau tempat teratas maupun laci terbawah dari kitchen set tersebut.




Ilustrasi pengukuran mengenai tinggi, panjang, dan lebar kitchen set yang disesuaikan dengan tubuh manusia.

Kitchen set dibagi menjadi tiga yaitu lemari penyimpanan di bagian atas, countertop (bagian ‘meja’ dapur yang datar dan terbuka), kompor, dan wastafel di bagian tengah, serta laci-laci di bagian bawah.

Lemari atas: Bagian terbawah dari lemari bagian atas ini tak boleh lebih rendah dari 82,5cm dari lantai. Dengan begitu, saat pintu lemari di buka, orang dewasa bisa langsung melihat apa yang ada di dalamnya. Jika terlalu rendah, kepala orang dewasa bisa terantuk saat melakukan kegiatan seperti mengiris, memblender, dan lain-lain di countertop.

Bagian tengah: Permukaan countertop, kompor, dan wastafel untuk cuci piring tidak boleh lebih rendah dari 62,5cm dari lantai. Jika terlalu rendah, orang dewasa harus membungkuk saat beraktivitas sehingga membuatnya cepat lelah.

Dengan tinggi 62,5cm, orang dewasa bisa melakukan berbagai hal seperti memasak, mencuci piring, mengiris bahan makanan dalam posisi tegak dan rileks.

Bagian bawah: Sebagai patokan, harus ada sedikitnya ruang kosong berjarak 120cm antara kabinet dengan orang yang berdiri di depannya. Tujuannya, saat laci terbuka, masih ada cukup ruang bagi orang di dapur untuk bergerak.

Kitchen set di bagi dalam enam tipe desain. Berikut ulasan keenam tipe tersebut yang bisa Anda terapkan di rumah.

Tipe Single Line




Contoh desain kitchen set dengan model single line

Bentuk ini merupakan bentuk paling sederhana yang biasa diterapkan di rumah-rumah berukuran kecil dan menengah. Di sini countertop, kompor, dan sink berada dalam satu baris (single line).

Tipe Double Line




Desain double line kitchen set

Tipe kitchen set ini sering disebut juga dengan bentuk koridor. Model ini sangat membantu untuk mempermudah pemisahan antara counter top dengan kompor dan wastafel.

Tipe L



Contoh desain kitchen set tipe L

Model ini merupakan bentuk kitchen set yang paling sering digunakan karena dianggap paling fungsional dan optimal. Jalur sirkulasi pada dapur L relatif lebih nyaman. Model kitchen set ini bisa diterapkan pada ruang dapur yang sempit.

Tipe U



Contoh desain kitchen set tipe U

Kitchen set bentuk ini bisa diterapkan pada dapur yang letaknya diapit oleh dua ruangan. Jika dirancang lebih maksimal, kitchen set model “U” dapat menampilkan kesan mewah dan elegan pada ruang dapur.

Tipe G



Contoh desain kitchen set dengan tipe G

Tipe ini jelas membutuhkan ruang yang luas. Pada dasarnya, kitchen set ini seperti kitchen set tipe ‘U’ namun ditambah dengan meja makan sederhana untuk dua orang.

Tipe Island



Contoh desai kitchen set dengan tipe island

Bentuk ini merupakan salah satu bentuk kitchen set yang unik. Alasan kitchen set ini disebut sebagai tipe island atau pulau, sebab pada konfigurasi ini terdapat salah satu bagian yang terletak di tengah ruangan.

Selain itu, tipe ini membawa kesan eksklusif pada desain interior dapur. Pada model ini peralatan memasak seperti kompor, oven, atau cooker hood terpisah dari perangkat lainnya, seolah membentuk pulau, dikelilingi kabinet-kabinetnya.

Bagai mana ? Anda tertarik ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar